Cerita Singkat Tentang Hari Belanja Online Nasional


Harbolnas atau singkatan dari Hari Belanja Online Nasional pertama kali dideklarasikan 2 tahun lalu atau tepatnya pada tanggal 12-12-2012 oleh Lazada.co.id. Di luar negeri, event seperti ini sudah ada sejak lama, seperti Black Friday atau Cyber Monday di Amerika, atau Singles Day di Tiongkok, namun digelar setiap tanggal 11 Oktober, transaksinya pun mencapai triliunan rupiah.

Berdasarkan koran Pikiran Rakyat edisi 11-12-2014 yang saya baca, awalnya Harbolnas hanya diikuti sekitar 10 toko online, tahun berikutnya diikuti sekitar 22 toko online dan tahun 2014 ini diikuti sekitar 79 toko online. Lonjakan peserta toko online yang sangat signifikan, perkembangan bisnis toko online ini searah dengan pesatnya pasar gadget di Indonesia karena dengan gadget para konsumen lebih leluasa untuk berbelanja online, jadi tidak mesti belanja online via laptop atau PC. Para konsumen bisa berbelanja dimanapun dan kapanpun via aplikasi toko online, dan bisa melakukan transaksi langsung dengan adanya mobile banking. 

Pada Hari Belanja Online Nasional tahun 2014 ini diprediksi pasar gadget yang bakal ramai penjualannya mengingat beberapa tahun ini masyarakat semakin menggandrungi smartphone dan sejenisnya. Penyelenggara atau peserta Harbolnas berusaha untuk memberikan pelayanan terbaiknya, memanjakan para konsumen dengan diskon yang besar, hadiah menarik, dan promo-promo lainnya. Satu permasalahan penting di Harbolnas ini adalah penyelenggara ataupun peserta toko online pasti merasa khawatir jika terjadi lonjakan tinggi dari pengunjung dalam waktu yang berbarengan akan membuat situs menjadi down, sehingga sulit untuk diakses dan bertransaksi.

Tidak ada komentar